Kisah Sukses Phil Knight, Perjalanan Membangun Merk Olahraga Nike
Kisah Sukses Phil Knight, Perjalanan Membangun Brand Olahraga Nike - Phil Knight lahir 24 Februari 1938 di Portland, Oregon, U.S dengan nama Philip Hampson. Sebagai salah satu pendiri Nike dan mantan CEO Nike, Knight memperoleh kekayaan higienis sebesar US$ 22,3 milyar atas semua sahamnya di Nike. Jumlah kekayaan tersebut membuatnya masuk dalam daftar orang terkaya ke-47 di dunia dan ke-19 di Amerika.
Nike sebagai merk terkenal di dunia olahraga, identik dengan atlet-atlet ternama sebagai merk ambassador-nya. Seperti apa perjalanan Phil Knight membangun merk Nike sampai menjadi besar ibarat sekarang?
Sebelumnya, baca juga: Kisah sukses Top Ittipat, gamer yang jadi pengusaha rumput maritim sukses.
Masa kecil Phil Knight
Phil Knight merupakan putra dari William W. Knight, dan istrinya Lota Knight. Ayahnya yaitu seorang pengacara, yang lalu membuka bisnis surat kabar. Walau demikian, ketika Phil membutuhkan pekerjaan dikala ekspresi dominan panas, ayahnya tidak memberinya lowongan di surat kabar. Ayahnya percaya bahwa Phil harus mencari pekerjaan sendiri. Phil bekerja shift malam di Oregonian, untuk mentabulasi skor olahraga setiap pagi. Kemudian ia akan berlari sejauh tujuh mil untuk pulang ke rumahnya. Ia sangat menyukai acara berlarinya tersebut.
Knight melanjutkan pendidikannya di University of Oregon di Eugene. Ia bergabung dengan Phi Gamma Delta, menjadi reporter olahraga untuk Oregon Daily Emerald, dan memperoleh gelar jurnalisme pada tahun 1959.
Selain itu ia juga mencatat aneka macam prestasi sebagai pelari jarak menengah di sekolah. Catatan waktu terbaiknya yaitu 4:10 mil. Knight juga juara lari di universitas untuk di tahun 1957, 1958, dan 1959. Knight yaitu seorang atlet lari jarak menengah, yang memiliki harapan sebagai pebisnis di bidang olahraga. Jodoh mempertemukannya dengan Bill Bowerman, yang menjadi instruktur tim atletik Amerika di University of Oregon pada Juli 1948.
Sementara itu, Bowerman gres saja pulang dari wajib militernya dan kembali pada pekerjaannya semula yaitu sebagai pengajar dan pelatih. Salah satu atlet yang dilatihnya yaitu Knight, yang tergabung dalam tim atletik. Siapa sangka kekerabatan anak didik dan instruktur ini kesudahannya menjadi patner bisnis?
Awal mula berbisnis
Awalnya Knight berbisnis sepatu impor dari Jepang. Biaya produksi di Jepang yang lebih murah, menciptakan harga sepatu buatan Jepang menjadi lebih terjangkau. Dibandingkan dengan sepatu Jerman ibarat Adidas dan Puma, yang merajai pasar Amerika Serikat. Mereka mulai menjual sepatu dengan berkeliling stadiun atletik.
Sebagai seorang pelatih, Bowerman mengetahui dengan terperinci kualitas sepatu yang dipake anak didiknya. Bowerman merasa tidak puas dengan kualitas sepatu buatan AS. Oleh alasannya yaitu itu, ia ingin merancang sepatu olahraga sendiri, dan mengakibatkan Knight sebagai kelinci percobaannya. Knight mengeluhkan kualitas sepatu buatan Amerika, yang menciptakan kakinya mengalami lecet-lecet. Pelatih lari dari Universitas Oregon ini, mengajak Knight untuk membangun bisnis bersama.
Advertisement
Mendirikan Blue Ribbon (cikal bakal Nike)
Mereka pun patungan untuk merintis perusahaan alat-alat olahraga. Akhirnya terkumpul modal sebesar 1200 dollar, yang mereka gunakan untuk mendirikan perusahaan berjulukan Blue Ribbon. Dengan modal tersebut, mereka berhasil menciptakan beberapa pasang sepatu, yang ditawarkan Knight secara door to door.
Bowerman sang pelatih, yang mendesain dan memproduksi sepatu. Sedangkan Knight, yang lulusan Sekolah Bisnis Stanford bertugas sebagai pengelola administrasi dan pemasarannya. Mereka membuka outlet pertama Blue Ribbon Sports pada tahun 1966. Bisnis mereka terus berjalan, dengan laba yang hanya cukup untuk melanjutkan produksi. Tahun 1971, mereka menciptakan keputusan penting dengan mengganti nama Blue Ribbon menjadi Nike.
Inovasi dan Pengembangan Nike
Nama Nike diambil dari Dewi Yunani yang artinya kemenangan. Bahkan mereka meminta salah seorang mahasiswa Portland State University, Carolyn Davidson untuk menciptakan logo Nike. Dengan honor 35 dollar AS perbulannya dan saham Nike. Terciptalah logo Nike ibarat yang beredar sekarang.
Salah satu penemuan brilian yang diciptakan Bowerman yaitu sol karet yang dipakai oleh sepatu Nike. Suatu hari Bowerman bereksperimen dengan senyawa karet cair yang dituangkannya pada cetakan wafel sang istri. Eksperimen ini menciptakan Nike mengeluarkan sepatu dengan memakai sol karet. Penemuan sol karet ini ternyata sangat disukai konsumen.
Pada 1970-an, Knight melihat perubahan gaya hidup masyarakat yang mulai menyukai jogging. Ini merupakan peluang pasar yang gres bagi mereka. Selama ini mereka hanya menjual sepatu untuk dipakai oleh para atlet. Saatnya kini membidik pasar dari masyarakat umum. Mereka pun mulai memasarkan produk untuk pelari non-profesional juga. Ia juga membuka pasar yang lebih luas, dengan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion. Sehingga sepatu Nike menarik bagi semua kalangan, dari bawah umur sampai orang dewasa.
Tahun 1972, salah satu produk Nike yaitu Moon Shoes dipakai oleh atlet yang berlaga di Olimpiade, Eugene, Oregon. Sejak itu, Nike mulai dipakai oleh atlet tenis Rumania, Ilie Nastase dan beberapa atlet ternama lainnya.
Tahun 1977, seorang mantan insinyur luar angkasa, diundang oleh Nike untuk bekerjasama. Frank Rudy, nama insinyur tersebut. Mereka berkolaborasi untuk menciptakan produk gres Nike, dengan memakai sol alas udara. Produk ini lalu dikenal dengan nama Nike Air, yang sangat meledak di pasaran.
Tidak hanya itu, di tahun 1984 Nike menggaet bintang basket NBA Michael Jordan sebagai merk ambassador Nike. Bahkan Nike mengeluarkan produk khusus Nike Air Jordan di tahun 1985. Waktu itu Maichael Jordan masih seorang rookie atau pemain debutan di Chicago Bulls. Mata jeli Knight sanggup melihat potensi besar Michael Jordan sebagai ikon olahraga yang cocok untuk produk Nike. Insting bisnis yang keren, menciptakan Knight sanggup membawa Nike sejauh ini. Hebat bukan?
Selanjutnya: Kisah sukses Nadiem Makarim, sang pendiri GO-JEK.
----
Oke ya, itulah sedikit dongeng perihal kisah sukses Phil Knight dalam membangun Nike yang dikala ini menjadi salah satu perusahaan alat-alat olahraga paling terkenal di dunia. Semoga kisah sukses di atas sanggup menginspirasi kalian untuk menggapai kesuksesan juga. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya kawan, thanks dan salam sukses.
Nike sebagai merk terkenal di dunia olahraga, identik dengan atlet-atlet ternama sebagai merk ambassador-nya. Seperti apa perjalanan Phil Knight membangun merk Nike sampai menjadi besar ibarat sekarang?
Sebelumnya, baca juga: Kisah sukses Top Ittipat, gamer yang jadi pengusaha rumput maritim sukses.
Masa kecil Phil Knight
Phil Knight merupakan putra dari William W. Knight, dan istrinya Lota Knight. Ayahnya yaitu seorang pengacara, yang lalu membuka bisnis surat kabar. Walau demikian, ketika Phil membutuhkan pekerjaan dikala ekspresi dominan panas, ayahnya tidak memberinya lowongan di surat kabar. Ayahnya percaya bahwa Phil harus mencari pekerjaan sendiri. Phil bekerja shift malam di Oregonian, untuk mentabulasi skor olahraga setiap pagi. Kemudian ia akan berlari sejauh tujuh mil untuk pulang ke rumahnya. Ia sangat menyukai acara berlarinya tersebut.
Via www.pinterest.com |
Selain itu ia juga mencatat aneka macam prestasi sebagai pelari jarak menengah di sekolah. Catatan waktu terbaiknya yaitu 4:10 mil. Knight juga juara lari di universitas untuk di tahun 1957, 1958, dan 1959. Knight yaitu seorang atlet lari jarak menengah, yang memiliki harapan sebagai pebisnis di bidang olahraga. Jodoh mempertemukannya dengan Bill Bowerman, yang menjadi instruktur tim atletik Amerika di University of Oregon pada Juli 1948.
Sementara itu, Bowerman gres saja pulang dari wajib militernya dan kembali pada pekerjaannya semula yaitu sebagai pengajar dan pelatih. Salah satu atlet yang dilatihnya yaitu Knight, yang tergabung dalam tim atletik. Siapa sangka kekerabatan anak didik dan instruktur ini kesudahannya menjadi patner bisnis?
Awal mula berbisnis
Awalnya Knight berbisnis sepatu impor dari Jepang. Biaya produksi di Jepang yang lebih murah, menciptakan harga sepatu buatan Jepang menjadi lebih terjangkau. Dibandingkan dengan sepatu Jerman ibarat Adidas dan Puma, yang merajai pasar Amerika Serikat. Mereka mulai menjual sepatu dengan berkeliling stadiun atletik.
Sebagai seorang pelatih, Bowerman mengetahui dengan terperinci kualitas sepatu yang dipake anak didiknya. Bowerman merasa tidak puas dengan kualitas sepatu buatan AS. Oleh alasannya yaitu itu, ia ingin merancang sepatu olahraga sendiri, dan mengakibatkan Knight sebagai kelinci percobaannya. Knight mengeluhkan kualitas sepatu buatan Amerika, yang menciptakan kakinya mengalami lecet-lecet. Pelatih lari dari Universitas Oregon ini, mengajak Knight untuk membangun bisnis bersama.
Mendirikan Blue Ribbon (cikal bakal Nike)
Mereka pun patungan untuk merintis perusahaan alat-alat olahraga. Akhirnya terkumpul modal sebesar 1200 dollar, yang mereka gunakan untuk mendirikan perusahaan berjulukan Blue Ribbon. Dengan modal tersebut, mereka berhasil menciptakan beberapa pasang sepatu, yang ditawarkan Knight secara door to door.
Bowerman sang pelatih, yang mendesain dan memproduksi sepatu. Sedangkan Knight, yang lulusan Sekolah Bisnis Stanford bertugas sebagai pengelola administrasi dan pemasarannya. Mereka membuka outlet pertama Blue Ribbon Sports pada tahun 1966. Bisnis mereka terus berjalan, dengan laba yang hanya cukup untuk melanjutkan produksi. Tahun 1971, mereka menciptakan keputusan penting dengan mengganti nama Blue Ribbon menjadi Nike.
Inovasi dan Pengembangan Nike
Nama Nike diambil dari Dewi Yunani yang artinya kemenangan. Bahkan mereka meminta salah seorang mahasiswa Portland State University, Carolyn Davidson untuk menciptakan logo Nike. Dengan honor 35 dollar AS perbulannya dan saham Nike. Terciptalah logo Nike ibarat yang beredar sekarang.
Salah satu penemuan brilian yang diciptakan Bowerman yaitu sol karet yang dipakai oleh sepatu Nike. Suatu hari Bowerman bereksperimen dengan senyawa karet cair yang dituangkannya pada cetakan wafel sang istri. Eksperimen ini menciptakan Nike mengeluarkan sepatu dengan memakai sol karet. Penemuan sol karet ini ternyata sangat disukai konsumen.
Pada 1970-an, Knight melihat perubahan gaya hidup masyarakat yang mulai menyukai jogging. Ini merupakan peluang pasar yang gres bagi mereka. Selama ini mereka hanya menjual sepatu untuk dipakai oleh para atlet. Saatnya kini membidik pasar dari masyarakat umum. Mereka pun mulai memasarkan produk untuk pelari non-profesional juga. Ia juga membuka pasar yang lebih luas, dengan mengubah image sepatu lari menjadi sepatu fashion. Sehingga sepatu Nike menarik bagi semua kalangan, dari bawah umur sampai orang dewasa.
Tahun 1972, salah satu produk Nike yaitu Moon Shoes dipakai oleh atlet yang berlaga di Olimpiade, Eugene, Oregon. Sejak itu, Nike mulai dipakai oleh atlet tenis Rumania, Ilie Nastase dan beberapa atlet ternama lainnya.
Tahun 1977, seorang mantan insinyur luar angkasa, diundang oleh Nike untuk bekerjasama. Frank Rudy, nama insinyur tersebut. Mereka berkolaborasi untuk menciptakan produk gres Nike, dengan memakai sol alas udara. Produk ini lalu dikenal dengan nama Nike Air, yang sangat meledak di pasaran.
Tidak hanya itu, di tahun 1984 Nike menggaet bintang basket NBA Michael Jordan sebagai merk ambassador Nike. Bahkan Nike mengeluarkan produk khusus Nike Air Jordan di tahun 1985. Waktu itu Maichael Jordan masih seorang rookie atau pemain debutan di Chicago Bulls. Mata jeli Knight sanggup melihat potensi besar Michael Jordan sebagai ikon olahraga yang cocok untuk produk Nike. Insting bisnis yang keren, menciptakan Knight sanggup membawa Nike sejauh ini. Hebat bukan?
Selanjutnya: Kisah sukses Nadiem Makarim, sang pendiri GO-JEK.
----
Oke ya, itulah sedikit dongeng perihal kisah sukses Phil Knight dalam membangun Nike yang dikala ini menjadi salah satu perusahaan alat-alat olahraga paling terkenal di dunia. Semoga kisah sukses di atas sanggup menginspirasi kalian untuk menggapai kesuksesan juga. Jangan lupa untuk share artikel ini juga ya kawan, thanks dan salam sukses.
Comments
Post a Comment
Komentar yang kamu masukkan sedang dalam peninjauan.