Mengenali Penderita Autis Dari Semenjak Lahir

Anak penderita autis mempunyai beberapa tanda-tanda yang sanggup dikenali semenjak mereka lahir Mengenali Penderita Autis dari Sejak Lahir
Anak penderita autis mempunyai beberapa tanda-tanda yang sanggup dikenali semenjak mereka lahir. Ketika berumur tiga tahun, tanda-tanda tersebut lebih terperinci terlihat.

Demikian yang disampaikan Roselyn Saez, praktisi anak berkebutuhan khusus, Linguistic Council Indonesia dalam seminar "Your Child is Special" di Menara kuningan Jakarta, Sabtu (7/11).

Penderita autis mempunyai beberapa karakteristik menyerupai kesulitan berkomunikasi dan bersosialisasi. Penderita autis tidak tahu bagaimana mengekspresikan kesenangan atau kesedihannya. Mereka juga tidak tahu caranya berkomunikasi.

"Seorang anak penderita autis tidak tahu bagaimana cara memanggil ibunya, mereka akan menyakiti diri sendiri, memukul dirinya hingga ibunya datang, begitulah salah satu cara mereka memanggil ibunya," ujar Roselyn.

Menurut Roselyn, penderita autis seringkali berbicara dengan nada yang monoton dan tanpa ekspresi. Terkadang mereka mengulang-ulang perkataan orang lain yang mereka dengar, atau biasa disebut echolalia.

Selain lemah berkomunikasi, penderita autis seringkali bertingkah abnormal menyerupai selalu mengulangi aktivitas yang sama setiap harinya. "Misalnya mereka menggunakan seragam sekolah. Pertama pakai baju, kedua pakai celana, ketiga pakai sepatu, selalu teratur alasannya yakni mereka sulit meng-organize," ujar Roselyn.

Roselyn juga mencontohkan, seorang muridnya yang menderita autis tidak mempunyai ketakutan akan bahaya. "Seorang murid saya yang berusia dua tahun suka naik ke lantai empat, mencondongkan tubuhnya ke bawah, hanya untuk mendapat sensasi ngeri, beliau tidak tahu itu bahaya," ujarnya.

Selain itu, anak penderita autis juga mempunyai obsesi berlebih terhadap sesuatu. Misalnya mereka terobsesi terhadap angka, maka mereka akan terus memperhatikan angka-angka, atau terobsesi terhadap tali, mereka akan memaimkan tali terus menerus. "Penderita autis juga peka terhadap sentuhan. Mereka bisa tersakiti hanya alasannya yakni sentuhan kecil," katanya.

Meskipun demikian, ada kelebihan unik yang dimiliki anak penderita autis. Mereka sanggup mengingat informasi secara detil dan akurat. Ingatan visual mereka juga sangat baik dan bisa berkonsentrasi terhadap subyek atau pekerjaan tertentu dalam periode yang lama.

Anak penderita autis membutuhkan perlakuan khusus dan penanganan semenjak dini. Ada beberapa penanganan yang sanggup dilakukan menyerupai memperlihatkan pendidikan khusus, occupational therapy menyerupai terapi untuk penderita stroke, terapi bicara dan terapi bahasa, terapi fisik dengan melatih
otot-otot mereka, applied behavioral analysis untuk membantu mengenal sikap mana yang faktual atau negatif, picture exchange communication system, yang merupakan metode berguru melalui gambar, mengekspresikan kata melalui gambar yang gampang ditangkap penderita autis.

Roselyn juga mengatakan, tidak ada penyebab niscaya anak menderita autis. Bisa jawaban lingkungan, atau pola menjaga kesehatan sang ibu sewaktu hamil, bisa juga imbas gen. "Unkown, tidak diketahui persisnya alasannya yakni penyebabnya bermacam-macam," ujar Roselyn.

Seminar "Your Child is Special" memperkenalkan beberapa ciri anak berkebutuhan khusus, pendidikannya, dan cara membangun kekerabatan yang baik dengan mereka. Seminar ini diselenggarakan oleh Linguistic Council Indonesia berhubungan dengan Shining Stars, Kuningan Family and Community Center, dan HOPE Worldwide Indonesia.



Sumber : Kompas

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Dan Penggunaan Akun Ayat Silang Dalam Akuntansi

Download Free Animasi Keren Dan Lucu

Jack Ma: Nantikan Agresi Aku Di Closing Ceremony Asian Games