Hubungan Antara Pernyataan Medium Is The Message Dengan Kala New Media

Ketika berbicara wacana media online pastinya hal tersebut telah mencakupi new media. Melihat perkembangan new media dalam hal ini media online telah berkembang dengan sangat pesat. Informasi sanggup diakses lebih gampang dibandingkan jaman dulu. Namun, apakah hal tersebut akan mengakibatkan media konvensional ibarat koran, majalah dan media cetak lainnya akan kehilangan kepopuleran atau bahkan hingga kehilangan penggunanya dalam kurung waktu beberapa tahun kedepan? Menurut saya hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi. Karena ibarat yang dikatakan oleh McLuhan dalam bukunya Understanding Media: The Extensions of Man, dikatakan bahwa Medium is The Message.

Dapat dikatakan bahwa pengguna media online telah meningkat dari tahun ke tahun. Contoh kecil saja sanggup dilihat dari pengguna sosial media ibarat facebook. Di Indonesia sendiri, pengguna facebook termasuk yang terbanyak di dunia. Dikutip dari JagatReview(dot)Com, terdapat lebih dari 64,6 juta warga Indonesia yang memakai facebook sebagai sumber informasi terupdate (30/01/15). Maka dari itu, bukan tidak mungkin bahwa new media sanggup mengalahkan media konvensional.

Melalui media cetak kita sanggup mendapat isu yang memungkinkan kita untuk mengetahui informasi terbaru. Tapi jangka waktu terbatas serta banyak terdapat kekurangan bila di bandingkan dengan media online. Pada media cetak kita sanggup saja mencari isu yang kita inginkan, contohnya kita menginginkan isu yang berisikan informasi seputar otomotif, kita sanggup berlangganan majalah otomotif. Akan tetapi jaman kini sanggup lebih gampang dengan memakai media online. Kita hanya tinggal memasukkan key words wacana apa yang kita cari pada mesin pencari ibarat google, yahoo, bing, dan lain-lain, maka akan pribadi menampilkan hasil dari key words yang kita tuliskan tadi. Bisa dikatakan jauh lebih gampang bukan?

New media juga sanggup merubah kebiasaan seseorang. Dulu ketika waktu makan di restoran pastinya kita akan menentukan sajian masakan kemudian akan memakannya ketika masakan tersebut telah disajikan. Sekarang beda lagi, sesudah masakan di sajikan biasanya akan difoto terlebih dahulu sebelum dimakan kemudian dishare melalui akun sosial media bahwa ia sedang makan masakan tersebut direstoran yang ia tempati sekarang, biar orang lain mengetahuinya. Hal tersebut yakni informasi terupdate yang belum tentu diketahui oleh orang lain. Perubahan kebiasaan dan perilaku kita ini merupakan salah satu pola aplikasi konsep medium is the message yang disinggung di awal post.

Ketika memaparkan konsep ini, McLuhan mempunyai artian tersendiri terhadap kata medium dan message. Ketika kita berbicara mengenai konsep medium is the message milik McLuhan, kita tidak berbicara mengenai medium sebagai media pada umumnya ibarat TV, radio, koran, dsb. Serta message sebagai konten yang terkandung dalam media. Bagi McLuhan, konsep medium is the message berbicara wacana bagaimana semua karya dan penemuan yang merupakan perpanjangan tangan dari insan (medium) memengaruhi dan memberi imbas kepada masyarakat (message).

Makara imbas yang ditimbulkan oleh medium dalam hal ini media online tentu akan menunjukkan imbas kepada penikmatnya. Namun, hal tersebut juga berlaku terhadap media cetak. Mengapa saya katakan begitu? alasannya yakni koran, majalah dan media cetak lainnya juga mempunyai peranan terhadap gaya hidup dan pola pikir masyarakat. Pikirkanah ketika dahulu mesin cetak belum ada, bagaimana masyarakat memperoleh informasi dan kini internet telah ada cara memperoleh informasi juga sudah lebih gampang didapatkan. Makara bukan tidak mungkin bahwa peralihan media sanggup terjadi alasannya yakni adanya imbas teknologi. Namun, saya katakan bahwa teknologi tersebut juga merupakan message atau pesan itu sendiri. Karena sanggup menunjukkan imbas atau imbas terhadap masyarakat.

Intinya, dalam beberapa tahun kedepan mungkin terusan untuk mendapat informasi akan lebih canggih dan mudah, namun media mana yang menunjukkan imbas atau imbas lebih besar pastinya akan terus dipakai dan dipertahankan tergantung dari kebutuhan penggunanya.

Author Muhammad Taufiq Nur