Penerapan Citizen Journalism Pada Kompasiana

Pada kurun global kini ini, banyak media konvensional yang beralih ke New Media. Salah satu yang media populer yang juga mengikuti perkembangan zaman ketika ini yakni Kompas. Seperti yang kita ketahui Kompas yakni salah satu media cetak nasional yang telah terbit mulai tanggal 28 Juni 1965 sampai sekarang. Mengikuti perkembangan jaman, Kompas kini mempunyai stasiun TV sendiri yang diberi nama Kompas TV. Tidak hanya itu, kini terdapat blog bagi para jurnalis Kompas yang berjulukan Kompasiana.

Kompasiana yang pada awalnya dibentuk untuk para jurnalis Kompas kini bertransformasi menjadi sebuah media warga (citizen media). Media yang sanggup menampung semua goresan pena warga tersebut menempatkan diri sebagai salah satu media yang tidak hanya diperuntukkan bagi para jurnalis saja. Kini Kompasiana juga menjadi daerah bagi masyarakat dari banyak sekali kalangan untuk ikut menjadi jurnalis, sehingga disebut jurnalisme warga (citizen journalism).

Fenomena ini mengakibatkan masyarakat umum sebagai sumber isu sekaligus penulis berita. Mereka sanggup dengan leluasa menuliskan insiden menarik yang terdapat disekeliling mereka untuk diketahui oleh khalayak. Kemudahan mendapat informasi terupdate serta informasi yang terbilang cepat kini menjadi hal yang gampang didapatkan. 

Dengan adanya kemudahan tersebut, masyarakat kini sanggup menjadi jurnalis dengan hanya bermodalkan handphone. Menuliskan insiden menarik yang di alami atau di lihat kini menjadi animo bagi masyarakat. Namun, apakah budpekerti jurnalis juga diterapkan pada citizen journalism? Banyak pendapat yang mejelaskan hal tersebut, namun fakta yang terdapat dilapangan sering kali berbeda. Masyarakat yang menjadi jurnalis masih menjadi problematika. Pasalnya banyak warga yang kurang mengetahui prihal instruksi etik jurnalis. Permasalahan yang sering kali muncul yakni penyebutan "jurnalisme" yang ditujukan untuk warga, sementara disisi lain jurnalisme sendiri yakni sebuah profesi yang memerlukan keahlian khusus yang tak gampang didapat dengan instan oleh warga biasa.

Akan tetapi, dilihat dari laba yang didapatkan dari citizen journalism sangat menyudutkan pendapat tersebut. Karena di kurun new media ketika ini, sangat sulit untuk mengontrol opini atau goresan pena warga.