Cara Kerja Keras Yang Benar Dan Menghasilkan


Bagaimana sih kerja keras yang benar dan menghasilkan?

Setiap orang yang bekerja keras, pasti menginginkan hasil yang maksimal, sebagai timbal balik nya. Karena tentu kita tahu, bagaimana susahnya seseorang yang berusaha mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Tapi ketika sudah mengorbankan segalanya, hasilnya malah tidak ada.

Jika seperti itu, saya yakin Anda pun tidak mau kan? Sama, saya juga! Kenapa kita harus capek-capek melakukan segala hal yang akhirnya tidak menjadi apa-apa? Itu hanya membuang-buang waktu saja. Tapi sayangnya, sebagai manusia normal kita di beri batasan untuk tidak mengetahui apa yang akan terjadi di depan. Untuk itu, kita hanya bisa berusaha.

Seperti yang orang tua kita ajarkan, "kalau mau dapat uang, ya harus kerja!" Ada juga "kalau mau pintar, ya sekolah!" Atau yang lainnya "kalau mau sukses, harus bekerja keras!" Semua materi atau pernyataan itu dasarnya hanya menurut logika saja. 

Faktanya, di luaran sana banyak orang yang sudah mempraktekkan teori di atas, namun hasilnya malah sebaliknya.

Misalnya teori kalau mau dapat uang harus bekerja. Jika kita pikirkan dengan akal sehat, teori ini memang benar. Setiap kita kerja, pasti akan dapat uang. Besar kecilnya itu tergantung pekerjaan dan kebijakan dari orang yang membayar kita untuk pekerjaan tersebut. Namun faktanya, ada banyak orang yang sudah bekerja tapi tidak dapat uang. Mengapa itu bisa terjadi?

Lalu teori kalau mau pintar harus sekolah. Ini juga benar, kalau di pikir secara logika. Tapi kenyataannya, tetap saja masih ada orang yang kurang pintar, meskipun sudah berada di universitas terkenal. Mengapa ini juga bisa terjadi? Semua itu jawabannya ada di diri kita sendiri?

Mengapa saya katakan ada di diri kita sendiri? Karena cuma kita yang tahu, apa yang sebenarnya ingin kita lakukan?
Ingatkah Anda ketika kecil saat makan bersama orang tua, Anda di suruh makan tomat tapi sebenarnya Anda tidak mau? Bagaimana perasaan Anda saat itu? Apakah menikmati tomatnya? Atau pura-pura menikmatinya? Atau mungkin tidak peduli samasekali meskipun sebenarnya Anda sangat membencinya?

Dari situ saja kita sudah tahu. Kalau sesuatu yang di paksakan itu sangatlah tidak baik untuk diri kita sendiri. Kita memaksakan diri kita untuk bekerja, tapi sebenarnya sangat benci bekerja. Kita memaksakan diri kita untuk pergi ke sekolah, tapi sebenarnya kita ingin main game. Jadi apa yang selama ini kita lakukan adalah karena terpaksa atau sebuah paksaan.

Saya tidak menyuruh Anda untuk tidak sekolah ataupun kuliah. Saya juga tidak menyuruh Anda untuk tidak bekerja.

Karena itu hak Anda. Anda yang berhak menentukan jalan hidup Anda. Tapi jika bertanya kenapa sudah bekerja keras tapi tetap gagal? Jawabannya hanya satu. Yaitu, karena kita memaksakan keinginan kita dengan cara yang salah.

Salahnya dimana? Silahkan baca artikel saya yang kemarin! Sudah bekerja keras tapi tetap gagal.

Kalau Anda sudah membacanya, saya rasa Anda sudah mengerti apa maksud perkataan saya di atas.

Pembaca, percaya atau tidak, ketika saya masih sekolah dulu, saya sempat ingin berhenti sekolah. Saya sudah muak sekali dengan kehidupan sekolah saya. Setiap hari di suruh ngerjain PR banyak. Belum lagi guru lainnya ikut ngasih PR. Tentu saja sangat merepotkan, bukan? Dan saya yakin Anda pun pasti pernah mengalaminya kan?

Bukan hanya itu, di tambah masalah keluarga yang membuat saya merasa semakin tertekan dan ya, ingin menyerah. 

Ketika saya berpikir ingin berhenti sekolah, saya pun di penuhi dengan bayang-bayang masa depan yang membuat saya takut.
Takut nanti kerjanya gimana? Kalau nggak dapat ijazah nanti kerja apa? Kalau kerja kasar takut sering di marahi atasan. 

Pokoknya banyak sekali pikiran-pikiran saya yang membayangkan masa depan saya. Dan itu membuat saya ingin menyerah.

Setelahnya, saya selalu di nasehatin oleh orang-orang di sekitar saya. Baik itu teman, atau keluarga. Mereka bilang "kalau punya ijazah mah enak. Mau kerja apa saja bisa. Udah gitu bisa dapat gaji besar." Ya, karena perkataan itu, saya pun mencoba bertahan sekolah hingga lulus. Tapi apa yang terjadi?

Semakin saya mencoba bertahan sekolah, semakin saya merasa tertekan dan jiwa saya pun terasa seperti berkelana ke masa lalu dan masa depan. Saya tidak tahu kenapa itu bisa terjadi? Yang saya tau, saya harus mencoba bertahan. Tapi ya, percuma saja.

Kalau hati sudah tidak mau, tidak bisa di paksakan! Saya pun sering bolos dan malah sering di panggil guru BK, karena tingkat kehadiran saya yang buruk. Dan saya sadar, selama itu saya cuma buang-buang waktu saja di sekolah.

Singkat cerita, hari kelulusan pun tiba. Teman-teman saya pada bahagia karena mereka lulus. Tapi tidak dengan saya! Saya di nyatakan tidak lulus, karena nilai ujian praktek saya banyak yang kosong. Ya karena waktu itu saya sering tidak ikut ujian praktek karena males.

Lalu apa yang saya lakukan? Tentu saja meminta remedial. Tapi ternyata malah seperti di persulit. Dan saat itu juga saya mengatakan "BODO AMAT!" Saya nggak peduli saya dapat ijazah atau tidak. Saya benar-benar muak dan meledak.

Merasa seperti sudah bebas dari beban sekolah, walau tidak lulus


Saya tidak memikirkan bagaimana saya kedepannya? Saya akan kerja apa kalau tidak punya ijazah? Saya tidak memikirkan itu. Yang saya pikirkan adalah, bagaimana caranya saya bisa sukses tanpa ijazah? Ya, itu yang ada di pikiran saya.

Beberapa waktu kemudian, saya di beri jalan oleh yang maha kuasa. Ada teman saya yang menawarkan pekerjaan. Tanpa pikir panjang pun saya terima. Dan saat itu pula pikiran saya mulai terbuka, bahwa keputusan saya selama ini sudah benar. Tanpa ijazah pun saya bisa dapatkan pekerjaan, meski bayaran kecil.

Lagipula, teman-teman saya yang sudah punya ijazah, malah kebingungan karena lamarannya di tolak, atau belum juga dapat panggilan.

Saya pun terus menikmati proses yang saya jalani. Terkadang menyesali pilihan yang saya ambil, terkadang juga saya bersyukur karena di beri kegagalan. Dan hingga di detik ini saya pun masih terus di beri kegagalan. Lalu, apa yang akan saya lakukan? Apakah menyesali masa lalu saya karena menyia-nyiakan sekolah? Tentu saja tidak!

Kalau saya punya waktu untuk memikirkan itu, lebih baik saya gunakan waktu itu untuk berpikir bagaimana caranya saya mendapatkan impian saya yang sudah ada di depan mata.

Waktu berganti dan terus berganti. Sayapun selalu di beri jalan dan selalu di beri rejeki. Dan ketika itu pikiran saya pun mulai semakin terbuka. Bahwa dari semua kegagalan saya, saya yakin Tuhan tidak akan pernah meninggalkan saya. Untuk itulah saya mulai berani mengambil keputusan. Kalau gagal, saya berusaha tersenyum menikmati proses yang sedang saya jalani.

Karena saya yakin, dari kegagalan itu Tuhan sedang memberikan jawaban atas doa-doa saya. Dan benar saja! Setiap kali saya mengalami kegagalan, cepat atau lambat saya akan menemukan ide, atau ada saja orang yang menawarkan saya pekerjaan baru. Tentu saja saya langsung ambil. Karena menurut saya, kalau saya berpikir dulu dan mempertimbangkan dulu, itu artinya saya meragukan Tuhan yang sudah memberikan jalan.

Saya menceritakan hidup saya ini bukan bermaksud untuk menjadikan motivasi Anda. Karena menurut saya hidup saya ini tidaklah menarik untuk di jadikan inspirasi ataupun motivasi. Saya berbagi cerita hidup saya cuma untuk memberitahukan Anda, bahwa jika Anda ingin kerja keras yang selama ini Anda lakukan tidak hanya omong kosong, berhentilah untuk memaksakan diri!

Maksudnya adalah, berhentilah mengerjakan sesuatu yang Anda benci. Tapi kerjakanlah sesuatu yang membuat Anda bahagia dan sangat suka mengerjakannya. Maka ketika Anda gagal, Anda tidak mengeluh. Melainkan Anda akan sadar, betapa nikmatnya mengerjakan sesuatu yang Anda sukai meskipun tidak ada yang bayar.

Saya suka membuat komik. Meskipun terkadang ada bagian yang susah di gambar dan membuat saya capek, tapi tetap saja saya terus berusaha menggambarnya. Hingga akhirnya bisa di selesaikan. Dan ketika selesai, saya pun tersenyum bangga atas apa yang saya raih. Meskipun tidak ada yang memuji atau membayarnya. Tapi saya sangat senang melakukannya.

Dan sekarang ini saya hanya mengerjakan sesuatu yang saya inginkan saja. Yaitu sesuatu yang membuat saya senang bila melakukannya. Seperti menulis blog, menggambar komik, dan juga main game. Bila pun ingin bekerja, saya pastikan hati saya ingin melakukannya.

Dan Alhamdulillah, meskipun saya tidak bekerja keras seperti yang lainnya, saya selalu mendapat rejeki dari apa yang saya lakukan ini. Dan saya percaya, bahwa usaha keras itu tidak akan mengkhianati, kalau kita tahu cara menjalaninya.

Penutup


Semoga artikel yang saya tulis ini bisa Anda mengerti. Dan bila Anda setuju dengan tulisan saya, bolehlah untuk di share. Agar semakin banyak orang yang sadar, bahwa melakukan sesuatu yang di sukai itu sangat penting, di banding membuang-buang waktu untuk hal yang sebenarnya tidak ingin di lakukan.

Dan tentu saja, saya sadari semua orang itu punya pemikiran masing-masing atas pandangan hidup. Untuk itu, saya tidak berkenan bila menurut Anda pikiran saya ini salah. Tapi yang jelas, apapun yang menurut Anda benar, lakukanlah! Karena menurut saya, semua orang itu berhak bahagia dengan caranya masing-masing.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Dan Penggunaan Akun Ayat Silang Dalam Akuntansi

Download Free Animasi Keren Dan Lucu

Jack Ma: Nantikan Agresi Aku Di Closing Ceremony Asian Games