Mau Jadi Pns, Pegawai Bumn, Atau Pegawai Swasta? Mana Yang Paling Mantap?

Mau Makara PNS, Pegawai BUMN, Atau Pegawai Swasta? Mana Yang Paling Mantap? – Dunia kerja memang sangat menarik untuk dibahas, mengejar karir akan selalu dikejar-kejar oleh para pegawai. Disetiap ada lowongan kerja dari tubuh yang dinilai “menggiurkan”, bisa dipastikan akan ada ribuan pengejar karir yang mendaftar.

Seperti pada bulan November 2018 ini (ketika artikel ini ditulis), dimana sedang diselenggarakan registrasi CPNS, ada lebih dari 3 juta pengejar karir yang mendaftar. Ini bukan jumlah yang sedikit, sangat banyak. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, menjadi PNS memang menjadi salah satu yang paling terkenal untuk para pengejar karir. Hal ini masuk akal alasannya yaitu menjadi PNS memang dinilai sanggup mensejahterakan kehidupan.

Lalu bagaimana dengan BUMN dan Swasta? Sama dengan PNS, menjadi pegawai BUMN juga merupakan salah satu harapan dari para pengejar karir. Dan untuk menjadi pegawai Swasta, khusus ini tentu tidak “se-ramai” registrasi CPNS dan BUMN alasannya yaitu tidak semua perusahaan Swasta dinilai akan bisa mensejahterakan kehidupan, ada perusahaan yang biasa saja dan ada pula perusahaan besar yang menjanjikan.

Kalau disuruh untuk memilih, kalian mau pilih jadi PNS, pegawai BUMN, atau pegawai Swasta teman-teman? Sudahkah kalian mempertimbangkannya dari beberapa aspek? Atau kalian sudah ada bayangannya? Well, kalau kalian masih belum yakin mau mengejar mana, di bawah ini akan saya berikan perbedaan beberapa aspek pada 3 jalan karir di atas yang saya ketahui. Berikut ulasannya:

 Dunia kerja memang sangat menarik untuk dibahas Mau Makara PNS, Pegawai BUMN, Atau Pegawai Swasta? Mana Yang Paling Mantap?

Sebelumnya, baca juga: Kriteria pelamar yang paling banyak dicari oleh perusahaan besar.

Dari Segi Gaji dan Tunjangan, Mana yang Paling Gedhe?
Menurut kalian, mana yang paling besar honor dan tunjangannya? Untuk honor sendiri, kalau PNS sarjana S1 yang gres masuk mendapatkan honor sekitar 2.400.000 sesudah pengangkatannya, dan akan naik sesuai dengan masa kerja dan jabatan yang diemban, kalau tidak salah honor pokok maksimal yang bisa diterima seorang PNS yaitu sekitar 5.600.000. Itu belum termasuk tunjangannya, sedangkan untuk tunjangannya sangat bervariasi, tergantung instansi kawasan dimana seorang PNS bekerja.

Tunjangan PNS cukup menggiurkan, apalagi instansi sentra yang terkenal memperlihatkan derma sangat besar per bulannya, ibarat Direktorat Jenderal pajak yang memperlihatkan derma mulai dari 5.360.000 sampai 117.370.000. Ada lagi Menkumham yang memperlihatkan derma mulai dari 2.210.000 sampai 27.570.000, Kementerian ESDM minimal tunjangannya 1.960.000 dan maksimal 26.320.000, dan beberapa instansi lain yang memperlihatkan derma cukup tinggi.

Tapi perlu di ingat, tidak semua instansi memperlihatkan derma tinggi, ada pula instansi yang memperlihatkan derma sekitar diangka 1.500.000 sampai 3 jutaan. Yang jelas, untuk lulusan S1 yang gres diangkat menjadi PNS, total honor dan derma minimal sekitar 3.8 jutaan.

Sedangkan untuk pegawai BUMN, honor pokok secara rata-rata bisa melampaui honor seorang PNS. Sebut saja di PUSRI (PT. Pupuk Sriwidjaya Persero), honor karyawan gres lulusan S1 yaitu sebesar 9.000.000 belum termasuk dengan tunjangannya. PT. Pertamina memperlihatkan honor pokok kepada pegawai gres lulusan S1 sebesar 8.000.000. PT. Pelindo sebesar 7.000.000, PT. PLN sebesar 6-7 juta, dan masih banyak lagi BUMN yang memperlihatkan honor dan derma yang ‘wah’ untuk karyawan barunya. Itu untuk karyawan baru, bagaimana dengan karyawan yang sudah usang atau bahkan yang sudah mempunyai jabatan strategis? Bisa dibayangkan sendiri berapa besar honor dan derma yang diterimanya.

Yang terakhir untuk perusahaan swasta, secara rata-rata honor pokok dan derma pegawai swasta tidak lebih besar dari PNS maupun BUMN, walaupun tentu ada beberapa perusahaan swasta yang bisa menggaji lebih dari PNS dan minimal setara dengan pegawai BUMN, tapi hanya sedikit perusahaan swasta yang bisa melakukannya, hanya perusahaan nasional dan multinasional.

Kesejahteraan Setelah Masa Bakti (Pensiun)
Tidak diragukan lagi, honor pensiun tentu menjadi pertimbangan kita bersama ketika kita tetapkan dimana kita akan bekerja. Untuk PNS, sudah terang akan mendapatkan honor pensiun per bulannya dengan besaran yang bervariasi. Sebagai contoh, untuk PNS eselon 1 ketika ini mendapatkan honor pensiun sebesar 4.5-5 juta perbulan (skema gres yang sedang disiapkan pemerintah bahkan bisa mencapai diatas 20 juta).
Advertisement

Sedangkan untuk pegawai BUMN, sama halnya dengan PNS yang tentu saja akan mendapatkan honor pensiun secara rutin per bulannya. Sampai ketika ini, saya belum pernah mendengar kalau ada BUMN yang tidak memperlihatkan honor pensiun kepada mantan pegawainya, jadi jangan khawatir bagi kalian yang ingin menjadi pegawai BUMN.

Bagaimana dengan pegawai swasta, apakah mendapatkan honor pensiun juga? Tidak banyak perusahaan swasta yang bisa memperlihatkan honor pensiun kepada mantan pegawainya, kalau adapun saya ragu bisa memperlihatkan dengan nominal yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Jenjang Karir
Selain honor dan pensiun, tentu yang menjadi pertimbangan selanjutnya yaitu jenjang karir. Sebagai insan terang kita tidak bisa hanya mencapai prestasi itu-itu saja, kita harus naik level dengan memperoleh jabatan yang lebih tinggi. Untuk ketiga pekerjaan di atas, semuanya sangat berpotensi untuk mempunyai jenjang karir yang baik.

Menurut saya, untuk PNS dan pegawai BUMN mempunyai level yang setara, yaitu sama-sama mempunyai jenjang karir yang baik dan jelas. Walaupun untuk mencapai suatu jabatan tidaklah mudah, dibutuhkan perjuangan dan prestasi yang baik. Sedangkan untuk swasta, kembali lagi dengan kelas perusahaannya, semakin besar perusahaan maka semakin besar pula jenjang karirnya.

Sarana Prasarana yang Diberikan
Dalam menentukan pekerjaan, tidak hanya kesejahteraan bahan saja yang perlu dipertimbangkan tapi juga hal-hal lain ibarat sarana dan prasarana yang akan menunjang kehidupan kita. Contohnya fasilitas kesehatan, kawasan tinggal, jaminan keselamatan kerja, fasilitas ketika kiprah luar kota, transportasi, dan lain sebagainya.

Mungkin untuk beberapa sarana dan prasarana sudah masuk pada komponen tunjangan, ibarat kesehatan dan jaminan keselamatan kerja. Tapi, masih banyak hal yang bisa dinikmati oleh seorang pegawai yang belum masuk dalam komponen tunjangan. Misalnya, kelas tiket pesawat ketika kiprah luar kota, hotel, fasilitas fitnes, voucher belanja, transportasi antar jemput, bonus, liburan, dan lain sebagainya.

Untuk hal ini, yang paling bisa yaitu BUMN, yang artinya seorang pegawai BUMN sangat berpotensi untuk menikmati sarana dan prasarana yang diberikan tersebut. Selanjutnya yang paling berpotensi yaitu pegawai swasta, untuk beberapa perusahaan besar sering memperlihatkan fasilitas yang ‘wah’ untuk karyawannya. Sedangkan untuk PNS, sepengetahuan saya sarana dan prasarana yang diberikan sangat standar dan seadanya, istilah jawanya “waton ono”.

Tingkat Kesulitan Untuk Menjadi PNS, Pegawai BUMN dan Swasta 
Ini poin yang sering tidak disadari dan diabaikan ketika bermimpi, seberapa besar kemungkinan kau bisa menjadi PNS, pegawai BUMN, dan pegawai Swasta? Well, kalau boleh mengurutkan, yang paling gampang tentu menjadi pegawai swasta di perusahaan kecil menengah, dan yang paling berat berdasarkan saya yaitu menjadi pegawai BUMN. Kenapa?

Perlu diakui, untuk menjadi PNS ada dua faktor yang mempunyai andil sama, yaitu kecerdasan dan keberuntungan. Tapi untuk menjadi pegawai BUMN, kecerdasan mempunyai andil yang lebih besar ketimbang keberuntungan. Hal ini bisa dilihat dari proses seleksi yang dilakukan.

Kamu punya sahabat atau orang yang kau kenal yang menurutmu biasa saja tapi diterima menjadi PNS? Pasti ada, atau setidaknya sering dengar dongeng semacam itu. Tapi pernahkah mendengar hal tersebut di seleksi BUMN? Saya yakin tidak, itulah yang saya maksud dengan kecerdasan lebih mayoritas di penerimaan pegawai BUMN ketimbang keberuntungan.

Selanjutnya: 5 cara ampuh menghadapi persaingan kerja.
----
Oke, itulah beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan ketika kau bingung untuk menentukan menjadi PNS, pegawai BUMN, atau menjadi pegawai swasta saja. Semoga ulasan di atas bermanfaat, jangan lupa untuk share artikel ini juga ya, thanks dan salam sukses.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Dan Penggunaan Akun Ayat Silang Dalam Akuntansi

Download Free Animasi Keren Dan Lucu

Jack Ma: Nantikan Agresi Aku Di Closing Ceremony Asian Games