Spotify, Startup Eropa Dengan Valuasi Tertinggi Yang Gres Ultah Ke-10

Jakarta - Spotify gres saja berulang tahun. Dalam 10 tahun perjalanannya, penyedia layanan streaming musik itu sekarang juga sudah menjadi startup Eropa dengan valuasi tertinggi.
Saat ini Spotify dapat dinikmati di lebih dari 65 negara dunia dan mempunyai 80 juta pengguna premium. Sejak lahir di Swedia pada 7 Oktober 2008 lampau, Spotify sekarang eksis dengan menggandeng label-label ternama industri musik dunia ibarat Warner, Universal dan EMI.
Baca juga: Apple Music Tiru Fitur di Spotify |
Spotify tercatat punya nilai USD 30 Miliar atau setara dengan Rp 455 triliun. Jika dibandingkan, startup Supercell yang menghasilkan formasi video games ternama ibarat Clash of Clans dan Hay Day pun masih tertinggal tiga kali lipat dengan valuasi USD 10 Miliar.
Pun demikian, kehadiran Spotify dalam industri musik masih diperdebatkan. Banyak yang menganggap kehadiran Spotify lebih memberi kesempatan penyanyi kecil untuk mendapat nama, sementara di sisi lain tidak terlalu berimbas kepada penyanyi yang sudah top ibarat Taylor Swift.
![]() |
Program Spotify yang sering disebut freemium atau pengguna gratis memang menjadi unggulan untuk Spotify dalam menggaet pengguna. Mereka dapat merasakan lagu yang belum ditawarkan oleh layanan streaming musik manapun secara gratis.
Dengan harga premium yang sama yang ditawarkan oleh layanan streaming musik lainnya, Spotify memperlihatkan akomodasi menentukan layanan streaming untuk pengguna Spotify freemium untuk mempunyai akun premium.
Walaupun telah menjadi startup paling bernilai di benua Eropa, Spotify masih kalah dibandingkan startup di Asia dengan Alibaba-nya maupun Amerika dengan Tesla-nya.
Ditambah lagi, konflik kerugian yang dialami Spotify dan ketatnya persaingan dengan Apple Music yang berada di balik perusahaan senilai USD 1 triliun mungkin dapat menciptakan Spotify kehilangan gelar menjadi layanan streaming musik terbaik di dunia.
Tonton juga 'Spotify Ambil Langkah Tegas pada Pengguna Aplikasi Bajakan':
Sumber detik.com
Comments
Post a Comment
Komentar yang kamu masukkan sedang dalam peninjauan.