Pengalaman Bekerja Sambil Bisnis Sampingan! Suka Sedih Yang Aku Alami

Pengalaman Bekerja Sambil Bisnis Sampingan! Suka Duka Yang Saya Alami – Sifat merasa tidak cukup itu masuk akal untuk manusia, dan untuk beberapa masalah malah wajib untuk dimiliki oleh seseorang. Sebagai contoh, dalam hal bekerja. Sebagian orang merasa tidak cukup atas honor yang diperolehnya, kemudian berusaha untuk mempunyai pendapatan tambahan. Selama orang itu mampu, menurutku hal tersebut yakni hal yang baik.

Seperti halnya diri saya sendiri yang selama hampir 2 tahun telah bekerja sambil menjalankan bisnis sampingan. Apa yang saya dapat? Apa yang saya korbankan? Banyak hal yang terjadi, baik suka maupun sedih yang terang saya menikmati dan besar hati ketika menjalaninya. Tapi tentu, tidak semerta-merta saya eksklusif menikmati dan bangga, di sini ada sebuah usaha yang melelahkan.

Well, apapun itu, kalau kalian dikala ini butuh wangsit bisnis sampingan, mungkin kisah saya ini sanggup menginspirasi kalian. Silahkan simak kisah saya ini:

Pengalaman Bekerja Sambil Bisnis Sampingan Pengalaman Bekerja Sambil Bisnis Sampingan! Suka Duka Yang Saya Alami
Sebelumnya, baca juga: Peluang bisnis online bisa dijadikan bisnis sampingan.

Bisnis Sampingan Apa Yang Saya Jalankan
Ketika saya dulu bekerja, saya mempunyai 2 bisnis sampingan yang saya jalankan. Yang pertama bisnis sebagai blogger, dan yang kedua bisnis jualan online. Sebagai blogger, yang saya lakukan yakni menciptakan artikel dan mempublikasikan di blog saya, salah satunya ya blog ini. Dengan memasang iklan di blog, saya mendapat suplemen uang. Sedangkan untuk bisnis jualan online, saya memakai Instagram untuk menjual pakaian wanita.

Menjadi blogger itu bekerjsama sudah saya lakukan semenjak saya masih duduk di dingklik kuliah, sesudah bekerja tetap saya lakukan alasannya memang sudah menjadi hobi saya. Kaprikornus hobi yang menghasilkan duit begitu, yummy bukan? Sedangkan untuk jualan online sendiri yakni hal gres yang saya lakukan, belum ada 6 bulan hingga artikel ini diterbitkan.

Bisnis jualan ini saya lakukan dengan sistem dropship, jadi saya hanya memasarkannya saja. Walaupun begitu, saya sangat serius menjalankannya. Bahkan hingga sekarang, saya mencoba untuk mengiklankannya di Instagram. Hasilnya luar biasa, produk saya bisa menjangkau puluhan ribu konsumen, dan bertahap penjualan mulai meningkat. Rencananya kedepan, saya akan mulai stok barang, doakan ya kawan-kawan.

Berapa Yang Saya Dapat
Menjadi blogger saya bergabung dengan jaringan iklan milik Google, yaitu Google Adsense. Dalam jaringan ini, minimal penarikan uang yang kita dapatkan dari iklan yakni US$ 100. Jadi, ketika saldo pendapatan kita sudah mencapai US$ 100, gres bisa diambil melalui transfer bank atau via Western Union. Selama saya menjadi publisher Google Adsense, saya sudah mendapat ribuan dollar, dan uang yang saya sanggup ini tidak ada potongan dari Google sama sekali, sudah murni milik saya.
Advertisement

Sedangkan untuk jualan online di Instagram, saya akui belum banyak mendatangkan penjualan. Dalam satu ahad penjualannya masih bisa dihitung jari. Tapi, saya yakin ini bab dari proses, walaupun persaingannya cukup ketat namun pangsa pasar juga sangat terbuka lebar. Apalagi, saya mempunyai supplier yang cukup bagus, mempunyai model pakaian kekinian dan up to date dengan harga yang sangat bersahabat. Target saya untuk 6 bulan kedepan, minimal harus bisa menjual 200-300 pakaian per bulannya. Sekali lagi, mohon doanya ya, besok kalau seni administrasi saya terbukti ampuh mendatangkan penjualan, tentu akan saya share kepada kalian juga.

Cara Mengatur Waktu
Ini yang cukup berat ketika kau memutuskan untuk bekerja sambil menjalankan bisnis sampingan. Di sini perlu pengorbanan yang mendalam. Dari pagi hingga sore saya bekerja, sesudah itu menjalankan bisnis sampingan hingga malam hari. Hampir selalu tidak ada waktu untuk bermain, kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Belum lagi ketika kantor mengharuskan untuk lembur, saya perlu mengorbankan bisnis sampingan saya.

Saya bahkan kerap kali tidur di atas jam 12 malam, alasannya dikantor kerja lembur, sesampai dirumah harus menjalankan bisnis sampingan, belum lagi ketika ada program yang tidak bisa ditinggalkan. Sulit dan melelahkan memang, tapi mau gimana lagi ini memang risiko ketika saya menentukan bekerja sambil menjalankan bisnis sampingan.

Bekerja Sambil Bisnis Sampingan Itu Benar-benar Melelahkan
Seperti yang saya sebutkan diatas, kegiatan saya sangat melelahkan. Banyak pengorbanan yang harus dilakukan, kadang di kantor menjadi sulit konsentrasi alasannya kelelahan, alhasil pekerjaan kurang maksimal. Kadang juga sebaliknya, alasannya sudah kelelahan bekerja atau kehabisan waktu alasannya ada acara, menjalankan bisnis sampingan menjadi tidak maksimal.

Setelah mencicipi selama berbulan-bulan, saya mikir ini dilarang terus-terusan menyerupai ini, bisa-bisa keduanya jadi berantakan. Di sini saya harus menentukan antara fokus bekerja atau fokus berbisnis, dikala itu di daerah kerja saya akan dipromosikan menjadi KaUr Akuntansi (Kepala Urusan Akuntansi). Dengan segala pertimbangan, hasilnya saya menentukan untuk fokus berbisnis, saya menolak promosi tersebut dan memutuskan untuk resign dari pekerjaan secara terhormat.

Keputusan ini saya ambil, alasannya memang kedepan saya ingin sanggup bangun diatas kaki sendiri tidak bernaung dibawah perusahaan orang lain. Tentu risikonya besar, tapi saaya selalu berpikir bahwa hal besar itu justru harus mempunyai risiko yang besar. Kedepannya, biar rencana saya berhasil, minta doanya ya kawan-kawan.

Selanjutnya: 8 ide bisnis rumahan, cocok untuk ibu rumah tangga.
----
Oke ya, itulah sedikit kisah pengalaman bekerja sambil menjalankan bisnis sampingan saya. Semoga kisah di atas bermanfaat, ambil hikmahnya ya gaes. Dan kalau kalian dikala ini ingin mempunyai bisnis sampingan, pertimbangkan matang-matang risiko yang saya sampaikan di atas, jangan hanya fokus pada manfaatnya saja.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Dan Penggunaan Akun Ayat Silang Dalam Akuntansi

Download Free Animasi Keren Dan Lucu

Jack Ma: Nantikan Agresi Aku Di Closing Ceremony Asian Games