Setahun Peran Microsoft Azure Stack Di Indonesia

Yuk kenali lebih dekat Azure Stack, teknologi hybrid cloud Microsoft (Foto: Muhamad Imron Rosyadi/detikINET)Yuk kenali lebih dekat Azure Stack, teknologi hybrid cloud Microsoft (Foto: Muhamad Imron Rosyadi/detikINET)

Jakarta - Tak kenal maka tak sayang. Belum erat dengan Azure Stack? Yuk kenali lebih dekat teknologi hybrid cloud Microsoft, yang sudah setahun hadir di Indonesia ini.

Tahun lalu, tepatnya Agustus 2017, Microsoft memperkenalkan Azure Stack ke Indonesia, sesudah pertama kali dirilis secara global pada Januari 2016. Kemudian, final tahun lalu, solusi hybrid cloud mereka itu mulai beroperasi.

Bagi yang belum erat dengan Azure Stack, ia yakni perpanjangan dari Microsoft Azure, teknologi cloud milik perusahaan pimpinan Satya Nadella itu.

Hardware ini bisa menghadirkan data yang ada di public cloud lewat proses sinkronisasi ke dalam media penyimpanan miliknya, sehingga membuatnya menjadi perangkat hybrid cloud.a di public cloud lewat proses sinkronisasi ke dalam media penyimpanan miliknya, sehingga membuatnya menjadi perangkat hybrid cloud.




Hal ini memungkinkan penggunanya untuk memilih mana data yang boleh disimpan di Microsoft Azure yang sifatnya public cloud atau sentra data di luar negeri dan apa saja yang harus dijaga privasinya. Untuk aspek kedua, informasi bisa disimpan secara internal dengan Azure Stack.

Selain itu, penggunanya juga bisa menerapkan aplikasi yang dibangun di Microsoft Azure memakai Azure Stack. Contohnya ketika coba-coba membangun ekosistem blockchain di public cloud dan memindahkannya di software on-premise.

Saat ini, Microsoft sudah mempunyai sejumlah kawan Azure Stack, yaitu Telkomtelstra, VibiCloud, CBN, Visionet, dan Datacomm.

Yos Vincenzo, Cloud and Enterprise Business Lead Microsoft Indonesia, menyampaikan pihaknya akan terus mengincar perusaaan lokal untuk memakai Azure Stack. Pemerintah pun juga tak luput untuk menjadi pihak yang akan diajak kerja sama.


Setahun Kiprah Microsoft Azure Stack di IndonesiaYos Vincenzo, Cloud and Enterprise Business Lead Microsoft Indonesia. Foto: Muhamad Imron Rosyadi/detikINET


"Mereka (enterprise dan pemerintah) sama-sama nanyain apa sih hybrid (cloud)," ungkapnya dikala dijumpai dalam sebuah kesempatan di Jakarta.

"Mungkin enterprise lebih dulu nyarinya, pemerintah belakangan. Tapi intinya sama kok," katanya menambahkan.

Sebelumnya, perangkat hybrid cloud tersebut juga sudah unjuk gigi di program sekelas Asian Games 2018. Di gelaran olahraga empat tahunan itu, Azure Stack memang tidak dinikmati oleh penonton secara luas.




Adalah para ofisial dari tiap-tiap negara penerima yang menikmatinya. Dengan perangkat tersebut, mereka bisa menerima data mengenai informasi para kontingen ibarat salah satunya kondisi fisiknya.



Sumber detik.com

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Dan Penggunaan Akun Ayat Silang Dalam Akuntansi

Download Free Animasi Keren Dan Lucu

Jack Ma: Nantikan Agresi Aku Di Closing Ceremony Asian Games