Cerita Mentor Akselerator Google Ajar Calon Kompetitor

Singapura - Google Indie Games Accelerator (IGA) telah dimulai semenjak final bulan September. Program ini membimbing 30 developer game indie dari Asia Tenggara, India dan Pakistan.
Bimbingan dalam kegiatan ini diberikan oleh mentor-mentor yang berasal dari Google dan juga developer game indie lain yang telah mencicipi sukses.
Contohnya Kamina Vincent dari Mountains Games Studio yang berbasis di Melbourne, Australia. Game pertama mereka, Florence, telah diunduh lebih dari 10.000 kali semenjak dirilis pada bulan Maret lalu.
Ia pun tidak merasa tersaingi dengan developer indie gres yang ia bimbing, walaupun menurutnya mereka mempunyai potensial untuk menjadi lebih sukses. Ia menyampaikan bahwa ketika gres mulai ia pun banyak dibantu sehingga ia ingin melaksanakan hal yang sama.
"Ketika saya gres mulai, banyak orang yang meluangkan waktu mereka untuk membantuku. Dan mereka menjawab pertanyaan saya yang sangat mendasar," ujar Vincent dalam panel diskusi di kantor Google Asia Pasifik, Singapura, Rabu (28/11/2018).
"Dan industri di Australia ketika itu gres saja mengalami restrukturisasi. Makara banyak orang yang membagi pengetahuan mereka alasannya mereka tidak ingin melihat orang lain gagal,"
Kamina menyampaikan bahwa ia tidak ingin memberi bimbingan semata cuma memberitahu developer apa yang mereka harus lakukan. Ia lebih menentukan memberitahu mereka apa yang dulu ia lakukan dan berharap pengetahuan tersebut akan membantu mereka ke depannya.
Sementara Mark Skaggs, produser game ternama yang sebelumnya pernah bekerja untuk EA dan Zynga, juga tidak khawatir perusahaannya akan berebut pangsa pasar dengan developer indie yang ia bimbing. Ia pun tak sungkan membuatkan pengalaman beratnya
Menurutnya, bisnis game tidaklah gampang untuk diarungi terutama bagi studio kecil. Itu menjadi salah alasannya untuk membantu mereka.
"Sisi lainnya, ini merupakan bisnis yang sulit dan sangat sulit untuk mejadi sukses. Makara kadang kalian yang meminta bantuan, kadang kalian yanh menawarkan bantuan," ujar Skaggs dalam kesempatan yang sama.
"Ini membentuk sense of peers yang kemudian ketika mereka telah lebih sukses mereka akan membantu kalian lebih banyak lagi," tuturnya.
Sumber detik.com
Comments
Post a Comment
Komentar yang kamu masukkan sedang dalam peninjauan.